Maryam ia adalah sosok seorang wanita yang Allah pilih dan Allah sucikan. Lalu ada pertanyaan yang cukup menggelitik rasa penasaran kita. Kenapa Allah memilih Maryam? atas dasar apa? lalu apakah gerangan pilihan itu? Kita akan mentadaburi ayat ke 42 surat Ali Imran, yang berhubungan erat dengan ayat lain, yaitu surat Maryam ayat 16-29.
Di dalam Surat Ali-Imran ayat 42 Allah berfirman:
وَإِذْ قَالَتِ الْمَلائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَى نِسَاءِ الْعَالَمِينَ
Ayat ini berbicara tentang gambaran sosok seorang wanita sholihah pilihan Allah pada zamannya. Ia adalah Maryam 'alaihassalam. Ia bukanlah seorang nabi, ia adalah seorang wanita sholihah yang Allah abadikan namanya menjadi nama surat dalam Al-Quran, ia seperti halnya Luqman seorang lelaki sekaligus ayah yang sholih yang Allah abadikan juga namanya menjadi nama surat ke-31 di dalam Al-Quran. Walaupun mereka bukan nabi, namun Allah telah memberikan keutamaan kepada mereka, sehingga nama-nama mereka diabadikan menjadi nama-nama surat dalam Al-Quran seperti surat-surat lain: Muhammad, Hud, Ibrahim, Yusuf, Yunus dan Nuh alaihimussalam. Penamaan surat tentulah tidak tanpa maksud, akan tetapi mempunyai hikmah di balik itu. Boleh jadi ia akan berbicara tentang keutamaan surat itu, hukum yang ada di dalamnya, serta tuntunan, peringatan, keterangan serta kisah-kisah yang terdapat di dalam ayat tersebut.
Ketika Allah SWT memilih sesuatu tentu Ia mengetahui hikmah besar di balik itu. Allah memilih ka'bah menjadi tempat berqiblat kamu muslimin tentu punya hikmah di balik itu. Allah memilih rosul Muhammad SAW menjadi Rosul terakhir tentu karena Allah juga maha mengetahui segala keutamaan buat seorang Rosul-Nya.
Kata : "Ishthofa" dalam bahasa arab berarti memilih. Dalam ayat 42 ini disebutkan kata ishthofaki sebanyak dua kali. "Dan ingatlah ketika malaikat berkata: Wahai Maryam sesungguhnya Allah telah memilihmu dan mensucikanmu dan memilihmu di atas semua perempuan di alam ini".
Ada beberapa sebab kenapa maryam menjadi wanita pilihan, diantaranya : (Wallahua'lam)
Pertama: Maryam, ketika masa kecilnya ia adalah sosok yang suka beribadah, ia menghabiskan masa kecilnya di tempat ibadah, ia jugalah yang membersihkan dan merawat tempat ibadah tersebut. Ia seorang yang suka beribadah di dalam mihrabnya.
Kedua : Maryam dipersiapkan untuk menjadi seorang ibu dari seorang nabi pilihan Allah, yaitu Isa AS. Untuk melahirkan seorang anak yang sholih tentunya dari seorang yang juga sholihah. Dengan kesholihan Maryam Allah memilih dia untuk menjadi ibu dari Isa AS.
Ketiga : Maryam adalah sosok yang sangat taat dan sabar, kesabaran maryam terlihat ketika ia harus menerima untuk mengandung Isa AS sampai mengalami masa-masa sulit dan dalam keadaan sendirian ketika ia melahirkan nabi Isa AS.
Keempat: Maryam adalah seorang yang sangat menjaga kesucian dirinya. Dalam surat Maryam ayat 20 disebutkan "Wa lam aku baghiyya" artinya: "dan aku bukanlah seorang yang (baghiyah) berzina". Sehingga dalam ayat 42 itu juga disebutkan (wa thohharoki) dan mensucikanmu. Maryam adalah sosok seorang wanita yang senantiasa menjaga kesuciaannya.
Oleh sebab itulah ketika Allah telah memilihnya, maka untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah, Allah memerintahkan pada Maryam dalam ayat selanjutnya, ayat 43 : "Ya maryamu uqnutii lirobbiki wasjudii warka'ii ma'ar rooki'in". Artinya: "Wahai Maryam tunduklah pada perintah Tuhanmu, dan sujudlah serta rukuklah bersama orang-orang yang rukuk".
Inilah hikmah agung di balik ayat ini, ketika seorang hamba telah dipilih untuk berada dalam sebuah kenikmatan yang luar biasa agung ini, yaitu islam dan iman, hendaklah dapat diwujudkan dengan rasa syukur berupa pengabdian yang sesungguhnya kepada Allah SWT. Betapa banyak nikmat yang Allah karuniakan kepada kita kaum muslimin dan muslimah.
Kalau dalam kontek ayat ini, ia memberikan gambaran kepada kaum muslimah. Tentunya ada hal yang sangat berbeda jauh ketika seorang muslimah yang telah Allah pilih untuk memiliki pengetahuan islam yang lebih dari muslimah lainnya yang belum ataupun masih sedikit sekali mengenal islam dan mengamalkan islam secara benar. Apalagi ketika seorang muslimah telah memantapkan hati dan dirinya untuk bergabung dalam dakwah, memberikan hidupnya untuk dakwah, tentunya ini adalah nikmat luar biasa yang tidak dipilihkan dan diperuntukkan buat semua muslimah. Seorang muslimah yang bercita-cita untuk memuliakan islam adalah sangat penting untuk belajar dari kehidupan Maryam AS.
Tentunya kehidupan seorang muslimah yang telah memiliki pemahaman tentang agama bahkan dakwah akan berbeda dari tampilannya dari mereka yang belum memiliki pemahaman itu. Sikap wanita sholihah adalah tatkala ia tunduk dengan ketentuan Allah untuk menguraikan jilbab menutup auratnya. Menjaga diri, pergaulan, serta kesuciannya. Bersabar dengan ketentuan Allah ketika diamanahi untuk mengandung amanah dari Allah dan menjadi seorang ibu yang mulia. Serta selalu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan rukuk dan sujud dalam sholat lima waktu dan sholat-sholat sunah lainnya. Ya.. berusaha menjadi seperti Maryam 'alaihassalam tentunya.
Waallahu a'lam bishowab.
Wa sholallhu 'ala muhammadin wa'ala alihi wa shohbihi wasallam
Oleh : Zulhamdi M. Saad, Lc
Dapat dibaca di web IKADI ; www.ikadi.or.id
Labels: Quran