“Maka apakah mereka tidak mentadaburi Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

Pertanyaan yang layak untuk menjadi renungan kita sebagai hamba beriman. Membaca Al-Quran kemudian mentadaburinya akan semakin membukakan hati untuk dapat merasakan keagungan Allah SWT. Sehingga akan muncullah rasa khusyu’ di dada bahkan airmata akan mengalir bersama setiap lantunan ayat yang dibaca. Sebuah cerita yang dapat kita ambil ibrohnya, tentang bagaimana Imam Ahmad bin Hanbal mengajari muridnya mentadaburi Al-Quran.

Suatu ketika Imam Ahmad bin Hanbal mendengar bahwa salah seorang muridnya selalu melaksanakan sholat Qiyamullail setiap malam dan menghatamkan Al-Quran sampai sholat fajar.

Maka Imam Ahmad ingin mengajarkan kepada muridnya tersebut bagaimana cara mentadaburi Al-Quran agar dapat memberikan pengaruh yang luar biasa dalam bacaan dan sholatnya. Lalu ia mendatang muridnya dan berkata: "Aku mendengar bahwa engkau sholat malam dan menghatamkan Quran semalaman".

Muridnya menjawab: "Ya, benar wahai Imam."

Lalu Imam Ahmad melanjutkan: "Lakukanlah lagi pada malam ini, tapi bacalah Al-Quran sebagaimana engkau membacanya di hadapanku, atau sebagaimana aku mengawasi dan mendengarkan bacaanmu, lalu kabarkanlah padaku esok hari"!.

Maka keesokan harinya datanglah ia menemui Imam Ahmad. Imam Ahmad kemudian bertanya: “Bagaimana bacaan Al-Quranmu semalam?

Sang murid menjawab: "Aku hanya membacanya 1o juz".

Kemudian Imam Ahmad berkata: "Jika begitu, lakukanlah lagi, tetapi bacalah Al-Quran sebagaimana engkau membacanya di hadapan Rosulullah"!.

Keesokan harinya ia datang menemui Imam Ahmad sambil berkata: "Tidaklah aku membaca Al-Quran seluruhnya kecuali hanya mampu membaca juz amma".

Imam Ahmad kembali berkata: "Lakukanlah lagi hari ini, tetapi bacalah Al-Quran seakan-akan engkau membacanya di hadapan Allah..!" Muridnya terkejut mendengar itu lalu ia pergi.

Keesokan harinya ia datang kepada Imam Ahmad dengan menangis.

Imam Ahmad bertanya: "Bagaimana engkau lakukan wahai murid"?.

Dengan air mata bercucuran muridnya menjawab: "Tidaklah aku dapat menyempurnakaan bacaanku kecuali hanyalah surat Al-Fatihah selama semalaman".

Lalu bagaimana kita membaca Al-Quran? Apakah hanya sekedar membacanya? ataukah ada upaya untuk menghadirkan hati seakan-akan bacaan kita diperhatikan oleh Allah..! Mudah-mudahan Allah memberi kekhusyukan untuk dapat mentadaburi Al-Quran..
Waalhu ‘alam bishowab

Zulhamdi M. Saad


2 Comments:

  1. Fla said...
    Terharu,, luv.. Seakan-akan aku baru pertama kali baca tulisanmu ini.

    Subhanallah..

    Kapan ya, kita bisa tadabur seperti ini..?
    mizan said...
    SubahannaAllah. begitulah keagungannya kitab suci Al-Quran di hayati bacaannya. dan terdapat insan yang tidak tahu membacanya dgn lacar atau pun sebaliknya, jika di baca dengan sempurna hinggakan apabila insan yg tidak memahami maksud akan bacaan tersebut dengarnya. ada yg menjadi sayup,hiba,riang dsbnya d dlm hati mereka. wallahuallam.

Post a Comment