Dari Ibnu Umar ra, Rosulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selagi nyawanya belum sampai di kerongkongan".
Hadist ini menunjukan bahwa Allah masih menerima taubat, selagi ruh seorang hamba masih berada di dalam jasad dan belum sampai di kerongkongan.
Al-Quran menjelaskan hal senada sebagaimana firman Allah: "Sesungguhnya bertaubat kepada Allah itu hanya pantas bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertaubat. Taubat mereka itulah yang diterima Allah. Alah maha mengetahui lagi Maha bijaksana. (An-Nisa : 17)
Imam Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan maksud dari kata "bi jahaalah" atau "karena kebodohan dan tidak mengerti" adalah :
1. Sesungguhnya siapa yang mengetahui Allah SWT dengan keagungan-Nya maka ia akan takut melakukan perbuatan dosa dan bermaksiat pada-Nya, karena merasakan adanya Allah di hatinya.
2. Sesunguhnya ketidaktahuan terhadap pengaruh dari kemaksiatan terhadap ketaatan kepada Allah akan membawa seseorang kepada tergesa-gesa untuk menikmatinya di dunia. Ia menyegerakan dosa dan menanti-nanti taubatnya. Seperti seorang yang lapar dan memakan makanan beracun, berharap akan menahan laparnya, namun bukan kenyang yang ia dapatkan melainkan kematian. Begitulah gambarannya, seorang yang ingin mendapatkan kesenangan, namun bukan kebahagiaan yang ia rasakan namun azab api neraka yang akan membakarnya.
Ibnu Abbas ra, menjelaskan maksud dari kalimat (Mereka bertaubat dengan segera) adalah: "Sebelum datang sakit dan kematian, ini mengisyaratkan bahwa taubat itu hendaklah disegerakan ketika dalam keadaan sehat, sehingga ia banyak dapat melakukan amal shalih. Kerena itulah Allah menyertakan taubat dengan amal shalih di dalam banyak ayat Al-Quran".
Karena taubat dalam kondisi sehat dan kuat itu ia lakukan pada sa'at ia juga mampu melakukan maksiat, sehingga ia tinggalkan kejahatan itu untuk bertaubat karena takut kepada Allah, mengharapkan ganjaran dari-Nya, mengedepankan ketaatan terhadap kemasiatan kepada-Nya.
Dalil tentang Firman Allah dan Hadist di atas :
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
(QS. An-Nisa:17)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِر
ْ
Hadist Riwayat Imam At-Tirmidzi no. 3880
aku banyak dosanya mas... Dan aku mencoba untuk selalu dekat allah..