Keistimewahan bulan ini jangan biarkan ia sampai berlalu begitu saja, tanpa kita mengambil bagian buat diri kita untuk bekalan kita di akherat nanti. Mungkin kita punya angan-angan tinggi untuk mengisi hari-hari ramadhan dengan ibadah tilawah di siang hari dan qiyam di malam hari. Namun kadang karena lapar dan dahaga kita lebih memilih tidur. Malamnyapun karena melanjutkan makan lagi sehingga kembali tertidur pulas. Inilah kesempatan kita untuk mengambil bagian harta kita yang telah Rosulullah janjikan.. Pintu surga telah dibuka pada malam pertama di bulan ramadhan. Maka masuklah.. lalu ambillah bagianmu di sana..
Diantara hadist- hadist yang memberikan harapan kepada kita untuk mengambil bagian kita di bulan ini adalah:
1. Dari Abu Hurairoh ra, :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِى مُنَادٍ يَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ »
Rosulullah saw bersabda: "Apabila pada malam pertama di bulan ramadhan, maka diikatlah setan dan dibelenggulah jin dan ditutup pintu neraka, tidak ada pintunya yang dibuka. Dan dibukalah pintu surga dan tidak ditutup darinya satu pintupun. Lalu penyeruh memanggil : Wahai pencari kebaikan ambillah, wahai pencari keburukan cukuplah. Dan bagi Allah lah yang membebaskan dari api neraka, dan itu setiap malam." (Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab Jami'nya no 684)
2. Dari Abu Hurairoh ra, :
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرُ بَرَكَةٍ، يَغْشَاكُم الله فِيْهِ، فَيُنَزِّلُ الرَّحْمَةَ، وَيَحُطُّ الخَطَايَا، وَيَسْتَجِيْبُ فِيْهِ الدُّعَاءَ، يَنْظُرُ الله إِلَى تَنَافُسِكُمْ فِيْهِ، وَيُبَاهِي بِكُمْ مَلاَئِكَتَهُ، فَأَرُوْا الله مِنْ أَنْفُسِكُمْ خَيْرًا، فَإِنَّ الشَّقِيَّ مَنْ حُرِمَ فِيْهِ رَحْمَةَ الله (رواه الطبراني ورواته ثقات
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, mengahapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan Dia membangga-banggakanmu kepada malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.” (H.R. Ath Thabrani, dan periwayatnya tsiqah).
3. Imam Nasai meriwayatkan dalam kitab sunannya no 2209 :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Rosulullah bersabda : " Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan puasa ramadhan bagi kalian dan aku mensunahkan pada kalian melaksanakan qiyamnya. Barang siapa yang melaksanakan puasanya dan qiyamnya dengan iman dan mengharapkan ampunan dari Allah agar keluarlah dosa dari dirinya seperti ia baru dilahirkan oleh ibunya."
4. Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya no 8136 :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أُعْطِيَتْ أُمَّتِى خَمْسَ خِصَالٍ فِى رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهَا أُمَّةٌ قَبْلَهُمْ خُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطَيْبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَتَسْتَغَْفِرُ لَهُمُ الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى يُفْطِرُوا وُيَزَيِّنُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ ثُمَّ يَقُولُ يُوشِكُ عِبَادِى الصَّالِحُونَ أَنْ يُلْقُوا عَنْهُمُ الْمَئُونَةَ وَالأَذَى وَيَصِيرُوا إِلَيْكِ وَتُصَفَّدُ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ فَلاَ يَخْلُصُوا فِيهِ إِلَى مَا كَانُوا يَخْلُصُونَ إِلَيْهِ فِى غَيْرِهِ وَيُغْفَرُ لَهُمْ فِى آخِرِ لَيْلَةٍ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَهِىَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ قَالَ « لاَ وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرَهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ ».
Dari Abu Hurairoh ra, Rosulullah saw bersabda: " “Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wajalla setiap hari menghiasai surganya lalu berfirman (kepada surga): “hampir tiba saatnya para hambaku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu.” Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada umatku ampunan pada akhir malam.” Beliau ditanya: “Wahai Rasulullah apakah malam itu lailatul Qadar? Jawab beliau: “Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya. (HR. Ahmad).
Indah, sejuk, menawan... gambaran Ramadhan yang digambarkan Rasulullah SAW terdengar sejuk, bagaikan gemercik air yang mengalir ke hati, gambaran yang dapat ditangkap oleh bayangan mata hati, gambaran yang dapat tercium dan masuk ke sendi-sendi dan pori-pori..
Allahu Akbar....
Ya Allah.. Jadikanlah Puasaku puasanya orang-orang yang benar-benar puasa..